Saat-saat yang paling mengesankan dan
menegangkan dalam hidup laki-laki:
1. Disunat
Tenang nak, disunat itu kaya digigit semut
kok"
2. Masa Remaja
Saat ini sang laki2 dalam pencarian jati
dirinya.
3. Saat Berkompetisi
Saat berkompetisi laki-laki akan berusaha
sekuat tenaga untuk memenangkannya.
4. Patah Hati
Untuk laki2 yg pertama patah hati, mungkin
akan berpikir seperti ini"Oh, jd gini ya
rasanya patah hati? Seru juga..."
5. Saat Berkelana
Sang laki2 beranjak dewasa. Kini dia kuliah
atau bekerja di kota yg jauh.
6. Bekerja
Melamar pekerjaan ke sebuah kantor akan
jadi hal yang sangat menegangkan. Mungkin
dia akan berhenti sejenak dan menatap pintu
kantor yg akan dia lamar. Lalu dia mulai
siapkan mental.
7. Melamar
"Ini adalah penentuan"begitu pikir sang
laki2. Ini adalah penentuan pendamping
hidupnya
8. Pembacaan Ijab Kabul
Selesai membaca ijab kabul, dia bersyukur
dalam hati, dan siap mengukir memori
bahagia bersama sang istri dalam bulan
madu
9. Istri Melahirkan
Mondar mandir dia berjalan di lorong rumah
sakit. Berharap bayi dan istri nya selamat.
Berharap bisa segera menggendong bayi
tercintanya. Dia berpikir:"Bagaimana wajah
anak ku nanti? Apakah secantik ibunya?
Atau Setampan ayahnya?
10. Menjadi Ayah
Jika anaknya laki2, dia akan berfikir:"Dia
pasti akan kudidik hingga menjadi laki2 yg
disiplin dan setia!! :"dan jika anaknya
perempuan:"Akan kulindungi putri ku
segenap kemampuan ku, dan akan
kupilihkan pendamping yg cocok untuknya".
11. Di Usia Senja
Laki2 muda yg perkasa, tangkas dan
cekatan itu, kini sudah menjadi kakek tua yg
rentan..Sadar akan usianya yg semakin
memudar, dia sering mengumpulkan
keluarga besar di suatu tempat dan mulai
membicarakan kisah hidupnya yg sudah
berulang2 dia ceritakan sampai2 anak
cucunya hapal dialognya.
#sekarang kalian sudah sampai tahap. Mana gan ??
semua tentang mahasiswa kedokteran
berbagi ilmu kedokteran
kejang
Kejang merupakan keadaan dimana terjadinya proses pelepasan muatan parenkimia yang berlebihan dari suatu populasi neuron karena kondisi patologis tertentu sehingga mengganggu fungsi normal otak. Kejang diklasifikasikan menjadi dua yaitu parsial dan generalisata. Kejang parsial ditandai dengan utuhnya kesadaran walaupun masih mungkin berubah dan fokus di salah satu sisi tetapi dapat menyebar ke bagian lain. Kejang generalisata ditandai dengan hilangnya kesadaran, tidak ada awitan fokal, bilateral dan simetrik, serta tidak adanya aura. Kejang parsial dibagi lagi menjadi kejang parsial sederhana dan kompleks. Parsial sederhana sifat kesadaran utuh, dapat bersifat motorik dan sensorik, dan biasanya berlangsung kurang dari 1 menit. Kompleks memiliki sifat adanya perubahan kesadaran yang disertai gejala motorik, sensorik, dan otomatisme serta biasanya berlangsung 1-3 menit. Kejang generalisata dibagi menjadi: (1) Tonik-Klonik, terjadi tonik-klonik otot, inkontinensia urin dan alvi, menggigit lidah, fase pascaiktus; (2) Absence, terjadi tatapan kosong, kepala sedikit lunglai, kelopak mata bergetar, berlangsung beberapa detik; (3) Mioklonik, kontraksi mirip syok mendadak yang terbatas di beberapa otot atau tungkai cenderung singkat; (4) Atonik, hilangnya secara mendadak tonus otot disertai lenyapnya postur tubuh; (5) Klonik, gerakan menyentak, repetitif, tajam, lambat, dan tunggal atau multipel di lengan, tungkai, atau torso; (6) Tonik, terjadi peningkatan secara mendadak tonus otot. (Dorland. 2006; Wilson, 2005; Mardjono, 2005)
sistem imun
Pendahuluan Limfosit terbagi dalam dua jenis utama, yaitu sel B dan sel T. Darah perifer mengandung 20-50% dari limfosit yang beredar, sisanya bergerak dalam sistem getah bening. Sekitar 80% di antaranya adalah sel T, sel B 15% dan sisanya adalah sel nol atau tidak dibedakan. Limfosit merupakan 20-40% dari leukosit dalam tubuh. Total massa mereka adalah sama seperti otak atau hati.Sel B diproduksi dalam sel-sel induk dari sumsum tulang, dan mereka memproduksi antibodi serta mengawasi kekebalan humoral.Sel T adalah limfosit yang memproduksi non-antibody yang juga diproduksi dalam sumsum tulang tetapi disensitisasi dalam timus dan merupakan dasar dari imunitas yang diperantarai sel.Bagian dari sistem kekebalan tubuh dapat berubah dan beradaptasi dengan baik untukmenyerang antigen mikroba yang menginvasi. Ada dua mekanisme adaptif mendasar, yaitu: imunitas selular dan imunitas humoral.Respon Imun Selular Ketika makrofag menelan antigen mikroba, ia mengolahnya secara internal, dankemudian menampilkan bagian dari antigen tersebut di permukaan selnya bersama-sama dengan beberapa proteinnya sendiri. Hal ini membantu sel T lebih peka untuk mengenali antigen.Seperti yang telah kita ketahui, semua sel dilapisi dengan berbagai zat. CD adalahsebutan untuk beberapa cluster yang di diferensiasi dan ada lebih dari seratus enam puluh kelompok, yang masing-masing merupakan molekul kimia yang berbeda yang melapisi permukaan sel.Setiap sel T dan B memiliki sekitar 10⁵ = 100.000 molekul pada permukaannya. Sel Bdilapisi dengan CD21, CD35, CD40, dan CD45 di samping molekul non-CD lainnya. SelT memiliki CD2, CD3, CD4, CD28, CD45R, dan molekul non-CD pada permukaannya.Sejumlah besar molekul pada permukaan limfosit memungkinkan variabilitas yangbesar dalam bentuk reseptor. Molekul-molekul tersebut diproduksi dengankonfigurasi acak pada permukaannya. Ada sejumlah 1018 reseptor yang berbeda serta berbeda pula strukturnya. Pada dasarnya, antigen dapat menemukan limfosit yanghampir sempurna cocok dalam jumlah yang sangat kecil, mungkin sedikitnya satu.
Langganan:
Komentar (Atom)